Kembali Masyarakat Keluhkan Pelayanan RSUD RAA Suwondo Pati

Mencuatnya pemberitaan terkait biaya persalinan yang dialami pasangan suami istri Widodo dan Kurniawati (warga Desa Sekarjalak, Kecamatan Margoyoso) pada 4 Januari lalu, keluarga pasien lainnya, kini mengeluhkan kualitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati. 

Keluhan itu kali ini disampaikan Endro Suwarno, warga RT 2, RW 2, Desa Sumberejo, Kecamatan Gunungwungkal. Dia mengeluhkan kualitas pelayanan rumah sakit milik Pemkab Pati ini, karena pihak RSUD RAA Soewondo menolak  permohonannya agar istrinya, Endang Sedaryati (56 tahun), dirawat di ruang paviliun atau VIP.  

Permintaannya itu, karena istrinya yang mengidap penyakit diabetes, luka dikakinya sulit sembuh. Terpaksa waktu itu, Endang Sedaryati ditempatkan di Ruang Teratai 4 Nomor 6. 

“Karena menurut keluarga, ruangan tersebut tidak sesuai, kami mengajukan permohonan untuk pindah ke ruang paviliun atau VIP. Tetapi, permohonan itu ditolak, dengan alasan ruangan tersebut tidak boleh ditempati oleh pasien yang mengalami luka infeksi," jelasnya kepada sejumlah jurnalist.

Karena kesal dengan pelayanan RSUD RAA Suwondo, Endro Suwarno memutuskan untuk berobat ke Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati. Dirumah sakit itu, kata Endro Suwarno, justru istrinya mendapat pelayanan yang lebih baik, dan dirawat di ruang VIP.

“Kami berharap dan meminta pihak RSUD RAA Soewondo dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada setiap pasien. Jika ada peraturan semacam itu, seharusnya disosialisasikan. Dan rumah sakit dapat melakukan sterilisasi ruangan, seandainya luka pasien dapat membahayakan pasien lain," ujarnya.

Direktur RSUD RAA Soewondo Pati dokter Subawi MM yang dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya penolakan tersebut. Dan penolakan itu, karena sesuai peraturan di  RSUD RAA Soewondo, ketika pasien terinfeksi luka seperti yang dialami Endang Sedaryati, memang dilarang dirawat di Ruang Paviliun atau VIP.

dr Subawi menambahkan, pihaknya telah menyosialisasikan peraturan tersebut, baik secara perorangan atau kelompok.

Sumber :

Suara Merdeka