Hujan yang terus mengguyur sepanjang Senin (9/1) sore menyebabkan ratusan hektare tanaman padi di Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Pati terendam air setinggi perut orang dewasa.
Genangan terjadi di Dukuhan, Pencil, Kalianyar, Sampang, dan Kedungbanteng dengan luas lahan terendam 211 hektare.
Hal yang sama juga terjadi di Dusun Guyangan dan Pondowan, Desa Purworejo, dan sebagian di Dusun Cangkring, Desa Widorokandang, Kecamatan Kota Pati.
Genanangan di empat dusun itu terjadi akibat meluapnya Kali Bapoh dan Kali Masong di wilayah Kecamatan Wedarijaksa.
Kedua kali tersebut meluap, kata Kepala Dusun Guyangan, Desa Purworejo, Kasbulah, karena selain alur kali sempit juga curah hujan di kawasan Lereng Muria cukup tinggi. Kondisi itu sering membuat tanggul kedua kali tersebut jebol karena tak mampu menahan arus air.
Akibat luapan tersebut, kini para petani kehilangan harapan untuk memanen padi.
Kasbulah menuturkan, pada 2010, alur Kali Juwana yang berlokasi di Dusun Guyangan, tepatnya dari Jembatan Gantung di Dusun Sampang, Desa Tondomulyo, mulai dibenahi oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai BBWS Pemali-Juwana. Namun, saat hujan deras, alur kali yang baru satu tahun dibenahi itu tetap tak mampu menampung gelontoran air dari hulu.
Sangat lambatnya air di alur kali tersebut, kata salah seorang petani di Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Pati, Sonhaji, karena di kawasan hilir atau muara banyak kapal ikan yang ditambatkan di dermaga sekitar Pusat Pendaratan (PPI) Bajomulyo, Kecamatan Juwana. Karena itu, kapal-kapal tersebut diminta ditata agar tak mengganggu arus air.

0 comments:
Post a Comment
Monggo diisi komentarnya....@simpang5tv...Matur Nuwun