Banjir yang melanda sejumlah wilayah Pati dalam beberapa hari terakhir memaksa tujuh keluarga (30 jiwa) asal Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo mengungsi.
Mereka meninggalkan rumah karena genangan banjir kian meninggi. Mereka mengungsi di Balai Rakyat yang dibangun Yayasan Sheep Indonesia dan swadaya masyarakat setempat di Dukuh Penggingwangi sejak Selasa (10/1). Namun baru menerima bantuan dari Pemkab Pati, Sabtu (14/1).
Bantuan pemkab yang disalurkan melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertrans) berupa beras sebanyak satu kuintal, dua dus minyak goreng, dua dus sarden, empat buah teko (tempat minum), dan empat buah tempat nasi.
”Ini bantuan tahap awal yang kami salurkan. Nanti setelah ada pernyataan tanggap darurat maka akan ada lagi,” ujar Kepala Disosnakertrans, Ifan Bustanuddin didampingi Kepala Kantor Kesbangpolinmas Sigit Hartoko saat menyalurkan bantuan di Kasiyan.
Kondisi pengungsi di tempat tersebut relatif nyaman lantaran bangunan permanen berukuran 30 x 35 meter itu dilengkapi sumur gali pasak, dua kamar mandi dan WC, serta ruang dapur.
Sejumlah pengungsi mengaku persediaan sembako mereka semakin menipis karena tidak bisa lagi bekerja lantaran banjir.
Seorang pengungsi Rukmi (56) mengaku, kebanyakan warga Desa Kasiyan menggantungkan hidupnya dengan bertani. Namun, luapan Sungai Tus yang mengalir ke Sungai Juwana telah merendam areal sawah mereka dalam dua bulan terakhir.
Tujuh keluarga tersebut tidak memasak secara bersama-sama. Mereka mengungsi dengan membawa peralatan dapur, seperti kompor dan perabot rumah tangga, selain melengkapi dirinya dengan perlengkapan tidur.
Kades Kasiyan Rumaji mengemukakan, banjir kali ini telah menggenangi 40 rumah yang dihuni 56 keluarga (186 jiwa). Tidak semua korban banjir itu mengungsi karena sebagian besar memilih bertahan di dalam rumah dengan membuat ranggon (panggung dari rakitan bambu atau kayu).
Camat Sukolilo Sukismanto meminta korban banjir untuk tenang. Pihaknya akan tetap mengupayakan bantuan. Termasuk meminta Pemdes Kasiyan untuk lebih memprioritaskan mereka yang rumahnya kebanjiran dalam pelayanan kesehatan di Polindes.
Sampai kemarin, banjir tetap menggenangi 22 desa yang tersebar di lima kecamatan. Ketinggian air rata-rata 40 sentimer hingga satu meter.
Banjir akibat luapan Sungai Juwana itu, telah masuk ke sejumlah desa di Kecamatan Pati, Gabus, Jakenan, Juwana, dan Sukolilo. Di Kecamatan Pati banjir menggenangi Desa Mustokoharjo, Gajahmati, Widorokandang, Sinoman, dan Purworejo.
Adapun untuk Kecamatan Gabus melanda Desa Mintobasuki, Banjarsari, Gempolsari, Tanjang, Kosekan, dan Babalan. Banjir juga telah masuk wilayah Kecamatan Jakenan, seperti Desa Ngastorejo, Karangrowo, Sidoarum, dan Tondomulyo. Sedangkan untuk Kecamatan Sukolilo, wilayah yang terendam adalah Desa Kasiyan.
Sementara di Kecamatan Juwana, banjir menggenangi wilayah Desa Doropayung, Bumirejo, Tluwah, Margomulyo, Jepuro, dan Kedungpancing.
Sumber :
www.suaramerdeka.com

0 comments:
Post a Comment
Monggo diisi komentarnya....@simpang5tv...Matur Nuwun