Thursday 9 February 2012

Bulog Pati Andalkan Hasil Panen Lokal

Perum Bulog Sub Divisi Regional II Pati, Jawa Tengah, memastikan pemenuhan kebutuhan beras masyarakat setempat pada 2012 lebih mengandalkan hasil panen petani di wilayah eks-Keresidenan Pati.

"Jika sebelumnya, masih mengandalkan pasokan beras dari Bulog Jatim, tahun ini diperkirakan cukup mengandalkan hasil panen tanaman padi petani lokal yang tersebar di lima kabupaten," kata Kepala Perum Bulog Sub Divre II Pati Chairil Anwar di Pati, Rabu.

Berdasarkan hasil pemantauan petugas di lapangan, katanya, potensi hasil panen padi 2012 yang tersebar di lima kabupaten yakni Pati, Kudus, Jepara, Rembang, dan Blora, cukup bagus dibandingkan pada musim panen tahun sebelumnya yang harus menambah stok beras dari Bulog Jatim.

"Areal tanaman padi juga cukup luas, sehingga optimistis bisa mencapai prognosa," ujarnya.

Penyerapan beras petani pada 2011, katanya, hanya terealisasi 48.000 ton setara beras dari prognosa sebesar 75.000 ton setara beras.

Hasil panen kurang bagus yang hampir merata di lima wilayah, katanya, turut berimbas kepada kemampuan mitra dalam menyetorkan beras kepada Bulog yang menjadi sangat terbatas.

"Karena mitra tidak mampu mengisi stok beras di Bulog, maka diambil kebijakan 'movement' atau penambahan stok beras dari Bulog Jatim, agar penyaluran beras untuk masyarakat miskin tidak tersendat," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk mengoptimalkan peran 111 mitra yang akan mendukung ketersediaan stok beras di daerah itu antara lain melalui kebijakan pertemuan dengan mereka lebih awal.

"Agar secara strategis, perencanaan selama 2012 bisa ditempuh secara efektif," ujarnya.

Prognosa penyerapan selama 2012 sebesar 85.000 ton setara beras.

"Jumlah tersebut hanya untuk memenuhi kebutuhan beras di wilayah Perumb Bulog Pati dan belum berfikir untuk penyebaran stok beras secara nasional," ujarnya.

Ia mengatakan, prognosa penyerapannya bisa berubah karena peluangnya bisa dilakukan hingga tiga kali, dengan menyesuaikan kondisi daerah setempat.

Stok beras yang tersedia saat ini, katanya, diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin hingga Maret 2012. Jumlah stok saat ini 8.700 ton beras.

Terkait dengan HPP beras yang baru, katanya, hingga saat ini belum diterima, sehingga harus menyiapkan strategi mengingat harga beras di pasaran berkisar Rp6.900 hingga Rp7.000 per kilogram.

Sebelumnya, HPP beras yang ditawarkan kepada petani sebesar Rp5.060 per kilogram ditambah pemberian insentif penyerapan beras petani hingga Rp940 per kilogram.

Sumber :

0 comments:

Post a Comment

Monggo diisi komentarnya....@simpang5tv...Matur Nuwun